Menelusuri Jejak Sejarah dan Kuliner Aceh: Dari Masjid Raya ke Kopi Ulee Kareng

Menelusuri Jejak Sejarah dan Kuliner Aceh: Dari Masjid Raya ke Kopi Ulee Kareng

Aceh bukan hanya tentang bencana tsunami yang mengguncang dunia pada tahun 2004. Provinsi di ujung barat Indonesia ini menyimpan kekayaan sejarah, budaya, dan kuliner yang tak kalah memikat. Bagi para pelancong yang ingin merasakan kombinasi unik antara spiritualitas, warisan budaya, dan kelezatan makanan khas, Banda Aceh adalah destinasi yang wajib dikunjungi.

Dalam artikel ini, kita akan menelusuri berbagai destinasi bersejarah dan kuliner ikonik di Aceh — dimulai dari Masjid Raya Baiturrahman yang megah, hingga menyeruput kopi Ulee Kareng yang legendaris. Sebagai pelengkap perjalanan, Anda juga akan menemukan kenyamanan dan kemewahan lokal melalui akomodasi seperti Portola Grand Arabia Hotel, hotel modern yang berada di pusat kota Banda Aceh dan cocok untuk wisatawan maupun pelancong bisnis.

1. Masjid Raya Baiturrahman: Simbol Keagungan dan Ketangguhan

Perjalanan menjelajah sejarah Aceh tak akan lengkap tanpa mengunjungi Masjid Raya Baiturrahman. Dibangun pada masa Kesultanan Aceh pada abad ke-19 dan direnovasi oleh pemerintah Hindia Belanda, masjid ini telah menjadi ikon spiritual dan simbol ketangguhan Aceh—terutama setelah tetap berdiri kokoh saat tsunami melanda tahun 2004.

Arsitekturnya yang megah dengan kubah hitam besar dan kolam yang memantulkan bangunan menambah suasana damai bagi pengunjung. Saat senja tiba, masjid ini berubah menjadi latar foto yang memesona. Bagi wisatawan, masjid ini bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga saksi bisu peradaban dan perjuangan Aceh dari masa ke masa.

2. Museum Tsunami Aceh: Mengenang dan Belajar dari Bencana

Tidak jauh dari masjid, Anda bisa mengunjungi Museum Tsunami Aceh. Bangunan ini dirancang oleh arsitek kenamaan Ridwan Kamil, dan menyimpan koleksi dokumentasi, artefak, dan cerita korban maupun penyintas tragedi tsunami 2004.

Lebih dari sekadar tempat mengenang, museum ini menjadi ruang edukasi dan refleksi. Setiap pengunjung diajak untuk merenungkan makna kehidupan, kebersamaan, dan pentingnya kesiapsiagaan terhadap bencana.

3. Portola Grand Arabia Hotel: Akomodasi Berkelas di Jantung Banda Aceh

Setelah seharian menjelajahi tempat bersejarah, kenyamanan istirahat menjadi hal utama. Di sinilah Portola Grand Arabia Hotel hadir sebagai pilihan terbaik untuk wisatawan yang menginginkan akomodasi modern namun tetap dekat dengan sentuhan lokal.

Keunggulan Portola Grand Arabia Hotel:

  • Lokasi strategis di pusat kota, dekat dengan Masjid Raya, museum, dan pusat kuliner

  • Kamar elegan dan nyaman dengan desain yang merepresentasikan budaya Aceh

  • Restoran hotel yang menyajikan makanan khas Aceh dan internasional

  • Layanan profesional dan hangat, cocok untuk keluarga maupun tamu bisnis

  • Fasilitas seperti ruang meeting, Wi-Fi cepat, dan area parkir luas

Menginap di Portola Grand Arabia Hotel membuat perjalanan Anda terasa lengkap — nyaman, praktis, dan penuh nuansa Aceh.

4. Kuliner Khas Aceh: Dari Mie Aceh hingga Kopi Ulee Kareng

Aceh juga terkenal akan kekayaan kulinernya. Rasanya belum sah ke Banda Aceh kalau belum mencicipi:

🥘 Mie Aceh

Makanan khas ini tersedia dalam versi goreng dan kuah, lengkap dengan irisan daging sapi, udang, atau kepiting. Racikan rempah khas Aceh menjadikan mie ini pedas, gurih, dan sangat menggugah selera.

🍗 Ayam Tangkap

Potongan ayam goreng renyah yang disajikan dengan daun kari dan cabai hijau. Wangi daun yang digoreng dan rasa ayamnya yang juicy menjadikan ayam tangkap salah satu kuliner paling dicari wisatawan.

Kopi Ulee Kareng

Kopi Aceh yang diseduh dengan cara tradisional dan memiliki aroma khas yang kuat. Ulee Kareng adalah daerah penghasil kopi sekaligus nama warung kopi legendaris. Nikmati kopi sambil berbincang di kedai kopi Aceh yang selalu ramai dari pagi hingga malam.

5. Oleh-Oleh dan Karya Lokal

Jangan lupa membawa pulang oleh-oleh khas Aceh seperti:

  • Kopi Gayo yang telah mendunia

  • Brem Aceh (fermentasi ketan)

  • Kain tenun songket Aceh

  • Rendang Aceh dan keripik emping

Sebagian besar oleh-oleh ini bisa dibeli di pusat kota, tidak jauh dari Portola Grand Arabia Hotel.

Kesimpulan

Banda Aceh bukan hanya tempat untuk mengenang sejarah, tapi juga ruang untuk memahami kedalaman budaya dan menikmati kelezatan kuliner yang autentik. Mulai dari pesona Masjid Raya, kisah Museum Tsunami, kenyamanan Portola Grand Arabia Hotel, hingga kopi Ulee Kareng yang khas, semua menjadi bagian dari cerita perjalanan yang akan Anda bawa pulang.

Bagi Anda yang ingin merasakan sisi lain Indonesia—yang sarat nilai, spiritualitas, dan kehangatan masyarakat—Aceh adalah jawabannya.

FAQs (Pertanyaan yang Sering Diajukan)

Q1: Apakah wisatawan non-Muslim boleh masuk ke Masjid Raya Baiturrahman?
A: Boleh, selama berpakaian sopan dan mengikuti aturan yang berlaku. Pengunjung juga disarankan untuk berkunjung di luar waktu salat.

Q2: Bagaimana akses ke Museum Tsunami dari hotel?
A: Sangat dekat. Dari Portola Grand Arabia Hotel, Anda hanya perlu sekitar 5–10 menit perjalanan menggunakan transportasi lokal atau ojek online.

Q3: Apakah Portola Grand Arabia Hotel memiliki restoran halal?
A: Ya. Semua makanan di hotel ini disiapkan sesuai dengan standar halal, sesuai dengan budaya masyarakat Aceh.

Q4: Kapan waktu terbaik mengunjungi Aceh?
A: Sepanjang tahun bisa dikunjungi. Namun, bulan Desember biasanya ramai karena peringatan tsunami dan banyak event budaya berlangsung.

Q5: Dimana tempat terbaik mencicipi kopi Ulee Kareng?
A: Anda bisa langsung ke kawasan Ulee Kareng atau mengunjungi kedai kopi legendaris seperti Solong Coffee, salah satu tempat ngopi favorit warga lokal.

Share:

WhatsApp
Facebook
Twitter
LinkedIn

Table of Contents

Make a Booking

Secure your stay at Parkside Hotels with ease and convenience. Choose your destination, select your dates, and customize your stay to create a memorable experience.

1 Adults
1 Room
Adults
-
+
Rooms
-
+

Your Question