Jejak Kuliner Pekalongan: Dari Nasi Megono hingga Soto Tauto

Jejak Kuliner Pekalongan: Dari Nasi Megono hingga Soto Tauto

Pekalongan bukan hanya dikenal sebagai kota batik—kota ini juga menyimpan warisan kuliner yang kaya rasa dan penuh cerita. Dua hidangan yang selalu disebut-sebut ketika bicara kuliner Pekalongan adalah Nasi Megono dan Soto Tauto. Artikel ini mengajak pembaca menelusuri asal-usul, rasa, dan tempat untuk menikmati kedua sajian itu, plus rekomendasi menginap di Parkside Mandarin Hotel Pekalongan yang strategis untuk wisata kuliner Anda.

Nasi Megono: sederhana tapi sarat sejarah

Nasi Megono adalah hidangan khas Pekalongan yang secara tradisional terdiri dari nasi putih yang disajikan dengan parutan kelapa berbumbu (megono), sayuran yang dimasak dengan bumbu sederhana, sambal, dan biasanya disertai lauk seperti tempe, ayam goreng, atau ikan teri. Megono berasal dari praktik kuliner lokal—pengolahan kelapa parut dengan bumbu yang kemudian menjadi pelengkap nasi—memberi tekstur gurih dan aroma yang khas. Hidangan ini kerap dijumpai sebagai makanan rumahan maupun penjual kaki lima yang populer di kota.

Mengapa megono terasa “lengkap”? Kombinasi kelapa gurih, sambal pedas-manis, dan lauk sederhana menciptakan keseimbangan rasa dan tekstur — asin, gurih, sedikit manis, dan renyah dari lauk pelengkap. Karena bahan-bahannya lokal dan mudah didapat, Nasi Megono juga menjadi bagian dari identitas kuliner Pekalongan yang tahan lama.

Soto Tauto: warisan rasa dari percampuran budaya

Soto Tauto (sering disebut “tauto”) adalah varian soto unik Pekalongan yang membedakannya dari soto daerah lain: penggunaan tauco (bumbu fermentasi kedelai) memberi rasa lebih dalam dan aromatik. Soto ini biasanya berisi potongan daging sapi, kikil, suun/ bihun, dan disajikan bersama sambal. Pengaruh budaya Tionghoa terhadap penggunaan tauco dalam masakan lokal menjadikan tauto contoh menarik akulturasi kuliner di pesisir utara Jawa.

Bagi wisatawan yang ingin mencoba, tauto mudah ditemukan di warung-warung tradisional Pekalongan—rasa kuahnya hangat, gurih, dan sedikit “timbul” dari tauco, sangat cocok dinikmati di pagi atau malam hari saat udara lebih sejuk.

Rekomendasi tempat makan (pilihan lokal & legendaris)

  • Warung-warung kaki lima di pusat kota dan pasar tradisional sering menyajikan Nasi Megono otentik.

  • Untuk Soto Tauto, cari warung yang sudah beroperasi lama — biasanya resep turun-temurun dan punya penggemar tetap.
    (Sumber-sumber tentang resep dan asal-usul tauto serta megono bisa dibaca lebih lanjut pada tulisan lokal dan liputan kuliner).

Menginap dekat aksi kuliner: Parkside Mandarin Hotel Pekalongan

Jika Anda merencanakan perjalanan kuliner ke Pekalongan, Parkside Mandarin Hotel (dikenal juga di beberapa listing sebagai Sahid/Parkside Mandarin) adalah pilihan praktis. Hotel ini berada di Kompleks Dupan Square, Jl. Dr. Sutomo, dekat terminal/bus station dan arena belanja setono batik—membuatnya strategis untuk menjelajah kuliner dan batik kota. Hotel ini menawarkan sekitar 120-an kamar, layanan resepsionis 24 jam, restoran, kolam renang, fasilitas gym, ballroom/meeting room, serta layanan antar-jemput stasiun/terminal pada beberapa listing. Parkside Hotels Indonesia+2expedia+2

Fasilitas yang sering disebutkan tamu meliputi Wi-Fi gratis, parkir, layanan kamar 24 jam, dan sarapan prasmanan (biasanya berbiaya tambahan di beberapa platform pemesanan). Letaknya yang berada di pusat kota memudahkan Anda untuk mencoba berbagai warung tauto dan megono tanpa perlu perjalanan jauh. Periksa ulasan terbaru sebelum memesan—sebagaimana hotel-hotel lain, kondisi fasilitas dan layanan dapat berubah dari waktu ke waktu. Booking.com+1

Tips kulineran di Pekalongan

  1. Datangi warung lokal saat jam makan pagi atau malam; banyak hidangan terbaik muncul dari penjual kecil yang beroperasi jam-jam tersebut.

  2. Coba gabungkan Nasi Megono dengan lauk lokal seperti ayam kampung goreng atau tempe bacem untuk pengalaman lengkap.

  3. Untuk Soto Tauto, mintalah level tauco sesuai selera (beberapa warung bisa menyesuaikan tingkat keasinan/kuah).

  4. Bawa kantong belanja: selain makan, Pekalongan adalah surga batik—jadi Anda bisa pulang bawa oleh-oleh sekaligus.

FAQ — Pertanyaan yang Sering Muncul

Q: Di mana saya bisa menemukan Nasi Megono yang otentik?
A: Cari warung tradisional di area pasar dan ruas jalan pusat kota Pekalongan—warung yang sudah lama berdiri biasanya menyajikan versi otentik.

Q: Apa perbedaan utama antara Soto Tauto dan soto pada umumnya?
A: Perbedaan utama adalah penggunaan tauco (fermentasi kedelai) yang memberi rasa lebih dalam dan sedikit asin-manis; bahan lain seperti daging dan bihun mirip soto lain, tetapi komposisi bumbu berbeda.

Q: Apakah Parkside Mandarin Hotel cocok untuk pelancong keluarga?
A: Ya—hotel ini menyediakan fasilitas seperti kolam renang, gym, dan kamar keluarga; lokasinya juga memudahkan akses ke tempat makan dan pusat perbelanjaan. Namun selalu cek ulasan terbaru untuk memastikan fasilitas sesuai ekspektasi. expedia+1

Q: Kapan waktu terbaik mengunjungi Pekalongan untuk wisata kuliner?
A: Musim dan cuaca relatif stabil; kunjungan akhir pekan atau hari libur sering menawarkan pengalaman kuliner yang lebih ramai. Jika ingin suasana tenang, pilih hari kerja pagi atau sore.

Pekalongan adalah kombinasi manis antara warisan batik dan kekayaan kuliner. Dari piring sederhana Nasi Megono hingga semangkuk hangat Soto Tauto, setiap suapan membuka cerita lokal yang layak dicatat — apalagi jika ditemani penginapan strategis seperti Parkside Mandarin Hotel yang memudahkan eksplorasi.

Share:

WhatsApp
Facebook
Twitter
LinkedIn

Table of Contents

Make a Booking

Secure your stay at Parkside Hotels with ease and convenience. Choose your destination, select your dates, and customize your stay to create a memorable experience.

1 Adults
1 Room
Adults
-
+
Rooms
-
+

Your Question