Jika mendengar kata Palembang, hampir semua orang langsung teringat dengan ikon kulinernya: pempek. Namun siapa sangka, kota yang kaya sejarah ini juga menyimpan kekayaan kuliner tradisional lainnya yang tak kalah menggoda, meski kini mulai langka dijumpai. Dua di antaranya adalah Laksan dan Burgo, kuliner khas Palembang yang biasa disantap sebagai menu sarapan, dan memiliki nilai historis yang mendalam bagi masyarakat setempat.
Mengenal Laksan: Si ‘Pempek’ Kuah Santan yang Kaya Rasa
Laksan mungkin bisa disebut sebagai “sepupu” dari pempek, namun dengan cita rasa yang benar-benar berbeda. Jika pempek identik dengan kuah cuka asam pedas, maka laksan disajikan dengan kuah santan berwarna kemerahan yang kaya akan rempah dan rasa gurih.
Ciri Khas Laksan
-
Dibuat dari bahan dasar yang sama dengan pempek: adonan ikan dan sagu, lalu dibentuk pipih dan direbus.
-
Setelah matang, laksan diiris tipis dan disiram kuah santan berbumbu yang menggoda.
-
Biasanya disajikan dengan taburan bawang goreng dan sambal jika ingin menambah sensasi pedas.
Laksan dulunya menjadi menu sarapan favorit di lingkungan bangsawan Palembang. Kini, makanan ini semakin sulit ditemukan dan hanya dijajakan oleh penjual tradisional di pasar pagi atau dijual khusus saat bulan Ramadan.
Burgo: Pancake Tradisional dengan Kuah Lembut
Jika kamu mencari sensasi sarapan yang lebih ringan dan lembut, Burgo bisa jadi pilihan yang tepat. Berbeda dengan laksan yang berbahan dasar ikan, burgo menggunakan tepung beras dan santan, lalu dimasak menjadi semacam dadar gulung putih pucat yang dipotong-potong dan disajikan dengan kuah santan gurih.
Ciri Khas Burgo
-
Kuah burgo berwarna putih keruh karena berasal dari santan dengan bumbu bawang putih, ketumbar, dan daun salam.
-
Tekstur dadarnya yang lembut berpadu sempurna dengan kuah ringan yang menyegarkan.
-
Biasanya disajikan dengan taburan bawang goreng dan sambal merah atau cabai rawit.
Meski terlihat sederhana, cita rasa burgo begitu khas dan menenangkan, cocok disantap hangat di pagi hari. Sayangnya, seperti laksan, burgo juga termasuk kuliner langka yang mulai tergerus modernisasi.
Warisan Rasa yang Perlu Dilestarikan
Kedua makanan ini merupakan bagian dari budaya kuliner Palembang yang perlu dijaga keberadaannya. Tak banyak restoran modern yang menjual laksan dan burgo, sehingga jika ingin mencicipinya, kamu perlu mencari penjual tradisional di pasar-pasar pagi seperti Pasar 26 Ilir atau menelusuri warung-warung keluarga yang masih melestarikan resep ini.
Beberapa rumah makan khas Palembang di daerah Ilir Barat dan Seberang Ulu masih menyajikan laksan dan burgo, namun jumlahnya semakin terbatas.
Menginap Nyaman di Tengah Kota: Parkside Hotel Palembang
Setelah puas menjelajahi kuliner tradisional yang langka, tentu tak lengkap tanpa tempat menginap yang nyaman. Salah satu pilihan terbaik di jantung kota Palembang adalah Parkside Hotel Palembang.
Tentang Parkside Hotel Palembang
Parkside Hotel Palembang merupakan hotel berbintang tiga yang menghadirkan pengalaman menginap modern dengan sentuhan lokal. Lokasinya strategis, dekat dengan pusat perbelanjaan, ikon wisata, dan tentunya pusat kuliner tradisional.
Fasilitas yang Ditawarkan:
-
Kamar luas dan bersih dengan desain modern-minimalis
-
Restoran hotel yang menyajikan menu khas Palembang seperti pempek, tekwan, bahkan laksan di hari-hari tertentu
-
Akses WiFi gratis, fasilitas meeting room, dan layanan kamar 24 jam
-
Area parkir luas dan staf yang ramah serta siap membantu wisata kuliner Anda
Menginap di Parkside Hotel memberikan kemudahan akses ke berbagai spot kuliner legendaris, termasuk tempat-tempat yang menjual burgo dan laksan.
Tips Menemukan Laksan dan Burgo Terbaik di Palembang
-
Datang ke Pasar Tradisional di Pagi Hari: Kuliner ini umumnya hanya tersedia hingga pukul 09.00 pagi.
-
Cari Penjual Keluarga atau Home-cook: Banyak warga lokal menjual laksan dan burgo dari rumah, biasanya melalui media sosial atau aplikasi lokal.
-
Tanya ke Resepsionis Hotel: Jika menginap di Parkside Hotel, staf mereka dapat memberikan rekomendasi penjual laksan dan burgo terdekat.
Kesimpulan
Palembang memang terkenal dengan pempeknya, tapi jangan sampai melewatkan harta karun kuliner lainnya seperti laksan dan burgo. Dua menu sarapan ini adalah bukti bahwa warisan kuliner Indonesia begitu beragam dan layak dijaga keberadaannya. Dengan cita rasa yang khas, proses masak tradisional, dan nilai sejarah yang tinggi, laksan dan burgo pantas mendapatkan panggung di meja kuliner nasional.
Dan jika kamu sedang merencanakan kunjungan ke Palembang, Parkside Hotel Palembang siap menyambutmu dengan kenyamanan, lokasi strategis, dan akses mudah ke berbagai spot kuliner legendaris kota ini.
FAQs (Pertanyaan yang Sering Diajukan)
Q: Apakah laksan dan burgo tersedia setiap hari di Palembang?
A: Tidak selalu. Keduanya umumnya tersedia pagi hari di pasar tradisional. Beberapa rumah makan atau hotel juga menyajikannya pada hari tertentu.
Q: Apakah burgo halal dan aman bagi vegetarian?
A: Burgo halal, namun tidak sepenuhnya vegetarian karena kuahnya kadang menggunakan kaldu ikan atau udang.
Q: Apakah Parkside Hotel Palembang menyediakan menu laksan dan burgo di restorannya?
A: Pada hari tertentu, terutama akhir pekan dan hari besar, Parkside Hotel menyediakan menu khas Palembang termasuk laksan. Burgo dapat tersedia tergantung permintaan.
Q: Di mana lokasi Parkside Hotel Palembang?
A: Parkside Hotel Palembang terletak di pusat kota, dekat kawasan Ilir Barat dan akses mudah ke tempat kuliner lokal maupun mall.
Q: Berapa tarif menginap di Parkside Hotel Palembang?
A: Tarif bervariasi tergantung tipe kamar dan musim, namun berkisar antara Rp400.000 – Rp700.000 per malam. Cek langsung ke situs resminya atau aplikasi pemesanan online untuk promo terbaru.
