Aceh, provinsi di ujung barat Indonesia, tidak hanya terkenal dengan keindahan alam dan nilai sejarahnya, tetapi juga kaya akan budaya kuliner yang menggoda lidah. Makanan khas Aceh memiliki cita rasa yang kuat, rempah-rempah yang pekat, dan teknik memasak yang unik, mencerminkan pengaruh budaya Arab, India, dan Melayu yang menyatu selama berabad-abad.
Jika Anda merencanakan perjalanan ke Aceh atau sekadar ingin mencicipi rasa Nusantara yang otentik, berikut adalah tujuh hidangan khas Aceh yang wajib Anda coba sekali seumur hidup. Tak ketinggalan, kami juga mengulas tempat ngopi favorit warga lokal: Portola Arabia Aceh — spot ngopi yang wajib dikunjungi saat berburu kuliner!
1. Mie Aceh
Mie Aceh adalah ikon kuliner daerah ini. Disajikan dengan pilihan kuah, goreng, atau tumis, mie kuning tebal ini dilengkapi dengan irisan daging sapi, kambing, atau seafood. Kuahnya kaya akan rempah seperti kapulaga, jintan, dan kari, menciptakan rasa pedas dan hangat yang khas. Sajian ini semakin nikmat dengan taburan emping dan bawang goreng.
📍 Rekomendasi tempat: Mie Razali di Banda Aceh, dikenal sebagai pelopor Mie Aceh legendaris.
2. Ayam Tangkap
Sekilas terlihat seperti tumpukan daun pandan dan kari, Ayam Tangkap adalah sajian ayam goreng berbalut dedaunan rempah seperti daun kari dan daun pandan. Rasa gurih dan aromatik dari dedaunan tersebut menyatu dalam ayam yang renyah di luar dan lembut di dalam. Ini adalah salah satu hidangan yang tak boleh dilewatkan saat berada di Aceh.
3. Kuah Pliek U
Makanan tradisional ini adalah simbol kuliner masyarakat pesisir Aceh. Terbuat dari campuran berbagai sayuran seperti daun melinjo, nangka muda, dan kacang panjang yang dimasak dengan bumbu kelapa parut sangrai (pliek u). Kuah Pliek U adalah contoh nyata betapa pentingnya gotong-royong dalam budaya Aceh, karena biasanya dimasak untuk acara besar dan hajatan.
4. Sie Reuboh
Sie Reuboh adalah daging sapi yang direbus dalam cuka dan rempah-rempah khas Aceh. Rasa asam, gurih, dan sedikit pedas menciptakan sensasi unik yang membedakannya dari rendang. Hidangan ini biasanya disantap dengan nasi panas dan sambal terasi khas Aceh.
5. Eungkot Keumamah (Ikan Kayu)
Keumamah adalah ikan tongkol yang dikeringkan dan dimasak kembali dengan bumbu khas Aceh. Karena teksturnya yang padat dan berserat, hidangan ini sering disebut sebagai “ikan kayu.” Di masa lalu, makanan ini menjadi bekal utama para pejuang Aceh karena bisa tahan lama tanpa pendingin.
6. Rujak Aceh
Berbeda dengan rujak dari daerah lain, Rujak Aceh menggunakan bumbu kacang yang dicampur dengan asam sunti (asam khas Aceh). Rasa asam, pedas, dan manis yang kuat menjadikannya penyegar mulut setelah menyantap makanan berat.
7. Kopi Gayo dan Portola Arabia Aceh
Tidak lengkap rasanya jika berbicara soal kuliner Aceh tanpa menyebut kopi. Kopi Gayo dari dataran tinggi Gayo terkenal akan rasa lembut dan aftertaste yang fruity. Tapi, jika Anda sedang berada di Banda Aceh dan ingin merasakan suasana ngopi yang nyaman, modern, dan khas Aceh, Portola Arabia Aceh adalah tempat yang harus Anda kunjungi.
Portola Arabia Aceh: Surga Ngopi di Tengah Kota
📍 Lokasi: Jl. Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh
☕ Spesialisasi: Signature Coffee Aceh, Kopi Gayo, dan Kopi Arab
Portola Arabia Aceh menghadirkan kombinasi sempurna antara budaya kopi tradisional dan suasana modern yang cozy. Interiornya elegan dengan sentuhan Timur Tengah dan Aceh, menciptakan tempat yang nyaman untuk bekerja, rapat, atau sekadar nongkrong santai.
Menu andalannya termasuk Kopi Gayo Signature, Arabian Latte, dan Sanger Arabica. Bagi penikmat makanan ringan, tersedia juga kue khas Aceh dan pastry yang cocok sebagai pendamping ngopi.
Yang paling menarik, mereka juga mengadakan coffee workshop setiap bulan, memperkenalkan proses roasting dan penyeduhan kopi ala Aceh yang otentik.
Kenapa Kuliner Aceh Wajib Dicoba?
-
Rempah-rempah yang kuat dan teknik memasak yang khas menjadikan kuliner Aceh berbeda dari wilayah lain di Indonesia.
-
Kaya akan nilai budaya dan sejarah – setiap hidangan memiliki cerita dan filosofi tersendiri.
-
Potensi wisata kuliner tinggi – cocok untuk wisatawan lokal maupun mancanegara.
FAQs (Pertanyaan yang Sering Diajukan)
1. Apa waktu terbaik untuk berburu kuliner di Aceh?
Jawaban: Pagi dan malam hari adalah waktu terbaik. Banyak warung kuliner buka setelah Maghrib dan menawarkan suasana lokal yang autentik.
2. Apakah makanan Aceh halal?
Jawaban: Ya, hampir seluruh kuliner Aceh adalah halal karena mayoritas penduduk Aceh beragama Islam dan mengikuti syariat Islam.
3. Di mana saya bisa mencoba semua makanan ini dalam satu hari?
Jawaban: Anda bisa mengunjungi area sekitar Pasar Aceh dan Peunayong di Banda Aceh yang terkenal sebagai pusat kuliner.
4. Apakah Portola Arabia Aceh hanya menjual kopi?
Jawaban: Tidak. Selain kopi, mereka juga menawarkan aneka makanan ringan dan minuman non-kopi. Tempat ini cocok untuk semua kalangan.
5. Apakah wisata kuliner Aceh cocok untuk anak-anak?
Jawaban: Cocok, tetapi sebaiknya perhatikan tingkat kepedasan makanan karena sebagian besar kuliner Aceh cenderung pedas.
Dengan rasa yang kaya, suasana yang hangat, dan keramahan penduduknya, wisata kuliner Aceh bukan hanya soal rasa—tapi pengalaman budaya yang tak terlupakan. Jadi, pastikan Anda mencatat daftar di atas dan jangan lupa mampir ke Portola Arabia Aceh untuk menutup petualangan kuliner Anda dengan secangkir kopi yang istimewa!