Kuliner Sungai Musi: Menggali Cita Rasa Palembang dari Dapur Perahu Sampan

Kuliner Sungai Musi: Menggali Cita Rasa Palembang dari Dapur Perahu Sampan

Palembang bukan hanya kota tertua di Indonesia, tetapi juga kota yang lahir, tumbuh, dan berdenyut di sepanjang aliran Sungai Musi. Sungai yang membelah kota ini bukan sekadar jalur transportasi—ia adalah pusat budaya, ekonomi, dan tentu saja, kuliner. Jika biasanya wisata kuliner dilakukan di restoran atau pasar tradisional, Palembang menyuguhkan pengalaman yang berbeda: menjelajahi kuliner dari atas perahu sampan.

Di Sungai Musi, dapur bukan hanya milik rumah atau restoran. Ia juga hidup di atas perahu, di antara ombak kecil dan hembusan angin sore. Kuliner Palembang yang legendaris seperti pempek, tekwan, burgo, dan laksan, disajikan langsung dari sampan-sampan kecil yang bersandar di tepian atau bergerak menyusuri sungai.

Cita Rasa dari Aliran Sungai

Sungai Musi telah menjadi saksi sejarah peradaban Sriwijaya dan menjadi jalur perdagangan penting sejak abad ke-7. Tak heran jika ragam kuliner di sekitarnya sarat akan perpaduan budaya Melayu, Tionghoa, dan Arab. Tapi pengalaman mencicipi makanan di atas air memberikan sensasi yang benar-benar berbeda—lebih dekat dengan akar tradisi.

Beberapa jenis makanan yang biasa dijajakan di atas perahu:

  • Pempek kapal selam & pempek lenjer
    Disajikan panas-panas langsung dari kompor arang kecil, lengkap dengan cuko pekat yang pedas dan asam.

  • Burgo & laksan
    Olahan tepung beras dan ikan dengan kuah santan gurih, cocok untuk sarapan pagi dari dermaga ke dermaga.

  • Celimpungan
    Mirip laksan tapi dengan bentuk bulat dan kuah kuning kaya rempah. Makanan khas yang mulai langka tapi masih bisa dijumpai di pasar terapung.

  • Pindang ikan patin tempoyak
    Disajikan dalam wadah plastik besar, dengan aroma khas durian fermentasi dan rempah yang menggoda.

Warung Terapung: Warisan Kuliner yang Bertahan

Di beberapa titik strategis Sungai Musi, terutama di bawah Jembatan Ampera dan sekitar Dermaga Benteng Kuto Besak, kamu akan menemukan warung terapung yang berdiri di atas perahu kayu besar atau rakit bambu. Tempat ini menjadi tempat persinggahan nelayan, wisatawan, hingga warga lokal yang ingin sarapan atau makan siang cepat.

Suasana khas yang hanya bisa ditemukan di sini:

  • Lantunan azan dari masjid terapung di kejauhan

  • Aroma ikan asap dari dapur rakit

  • Suara riuh pedagang yang menawarkan cuko segar atau es kacang merah

  • Panorama Jembatan Ampera yang menawan saat senja

Parkside Hotel Palembang: Tempat Menginap Strategis untuk Wisata Kuliner Sungai

Jika kamu ingin menjelajahi kuliner sungai dengan nyaman, Parkside Hotel Palembang adalah akomodasi terbaik yang bisa kamu pilih. Terletak tidak jauh dari pusat kota dan Sungai Musi, hotel ini menyuguhkan kenyamanan modern dan akses mudah ke berbagai destinasi kuliner.

Kenapa pilih Parkside Hotel Palembang?

  • Lokasi dekat Benteng Kuto Besak dan Jembatan Ampera

  • Kamar yang bersih, modern, dan cocok untuk traveler solo maupun keluarga

  • Layanan ramah dan staf lokal yang siap memberi rekomendasi wisata kuliner terbaik

  • Fasilitas seperti Wi-Fi cepat, restoran, dan ruang meeting bagi pebisnis yang ingin tetap produktif

Setelah puas menjelajahi dapur terapung Sungai Musi, kamu bisa kembali ke Parkside Hotel untuk bersantai dan menikmati suasana Palembang dari pusat kota.

FAQs – Kuliner Sungai Musi & Penginapan di Palembang

1. Kapan waktu terbaik untuk menjelajahi kuliner di Sungai Musi?

Pagi hari (sekitar pukul 06.00–10.00) sangat ideal untuk mencicipi sarapan tradisional. Sore menjelang malam cocok untuk menikmati pempek panas sambil melihat matahari terbenam di Jembatan Ampera.

2. Apakah aman makan dari perahu atau warung terapung?

Umumnya aman, terutama jika kamu memilih tempat yang ramai dan sudah dikenal warga lokal. Kebersihan cukup terjaga dan cita rasanya otentik.

3. Apakah Parkside Hotel Palembang menyediakan informasi wisata kuliner lokal?

Ya. Staf hotel dapat memberikan rekomendasi tempat makan terbaik, termasuk spot perahu kuliner di sekitar Sungai Musi.

4. Bagaimana cara menuju warung terapung dari Parkside Hotel?

Dengan ojek online atau kendaraan pribadi, kamu bisa mencapai dermaga utama dalam waktu 10–15 menit saja.

5. Apakah makanan khas Palembang di perahu berbeda dari restoran biasa?

Secara rasa bisa jadi lebih otentik karena dibuat oleh keluarga yang mewarisi resep turun-temurun. Suasananya tentu jauh lebih khas dan berkesan.

Penutup

Palembang menyimpan kekayaan rasa yang tidak hanya tersaji di atas piring, tetapi juga mengalir bersama arus Sungai Musi. Dari dapur perahu yang sederhana, cita rasa khas Palembang meluncur ke lidah dengan kehangatan tradisi dan keramahan lokal. Dan untuk menjadikan perjalananmu semakin nyaman dan berkesan, Parkside Hotel Palembang siap menjadi rumah kedua yang menyambutmu dengan hangat di tengah kota budaya ini.

🌅 Selamat menjelajah, dan jangan lupa cicipi Palembang dari permukaan air!

Share:

WhatsApp
Facebook
Twitter
LinkedIn

Table of Contents

Make a Booking

Secure your stay at Parkside Hotels with ease and convenience. Choose your destination, select your dates, and customize your stay to create a memorable experience.

1 Adults
1 Room
Adults
-
+
Rooms
-
+

Your Question